Rabu, 19 Januari 2011

Melihat dengan "mata hati"



10 April 2010

Roda-roda terus berputar
Tanda masih ada hidup
Karna dunia belum henti
Berputar melingkar searah

Sudah lahir sudah terlanjur
Mengapa harus menyesal
Hadapi dunia berani

Bukalah dadamu
Tantanglah dunia
Tanyakan salahmu wibawa


sepenggal lirik lagu di atas adalah soundtrack dari film sang pemimpi (apatis by Ipang)....mimpi bebas dimiliki oleh semua orang tanpa terkecuali, tidak ada batasan seseorang boleh bermimpi...dan bahkan bermimpilah setinggi-tingginya, beranilah bermimpi karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu :)

namanya Andi, seorang siswa SMA kelas 2 yang sedang menjalani ujian mid semester. semangat hidupnya tinggi dan membuat saya menjadi amat sangat malu. hari ini Andi menjalani ujian hari terakhir, mata pelajarannya PPKN dan PAI (Pendidikan Agama Islam). pengalaman pertama bagi saya untuk membantunya membacakan soal-soal ujian. setelah selesai membacakan soal satu persatu, Andi menjawabnya dan saya membantu menuliskan jawabannya. Andi adalah seorang anak tuna netra, ia terlahir normal namun ketika usianya menginjak 13 tahun ia harus mengikhlaskan matanya tidak dapat melihat. Pada saat ia harus mengikhlaskan kedua matanya, ia adalah seorang atlet pesilat junior tingkat Jawa Tengah, kecelakaan itupun terjadi saat pertandingan silat. Ia terjatuh dan ada syaraf yang terjepit sehingga ia tidak lagi bisa menikmati keindahan dunia....dunia mendadak menjadi gelap dan sulit baginya untuk menerima kenyataan ini. Berbagai macam cara demi kesembuhan matanya dijalani, namun tidak ada seorang dokterpun yang mampu memberi jaminan bahwa ia akan dapat melihat kembali. Andi bercerita "waktu itu semua orang bilang gini mbak...sabar....sabar...iya mereka gampang ngomong sabar tapi saya yang menjalani kan berat mbak, coba kalau mereka yang jadi saya? apa mereka masih bisa bilang sabar?". butuh waktu bertahun-tahun untuknya menerima keadaan ini, begitupun kedua orangtuanya. beruntungnya Andi memiliki keluarga yang bisa menerima kekurangannya, keluarga sangat memberi dukungan moril dan materil untuknya, itulah semangat terbesarnya.

"gak mungkin selamanya saya bergantung sama orangtua, nanti kalau orangtua, bapak, ibu udah gak ada terus saya sama siapa? kakak2 saya sudah berkeluarga, saya maunya mandiri mbak..makanya saya terus jadi semangat! orangtua aja gak malu punya anak saya, masa saya malu sama diri saya sendiri. dan dari situ saya jadi bertekad pengen mandiri....biar bisa hidup sendiri kalau orangtua udah gak ada..."

percakapan hangat di sela-sela ujiannya, membuat saya memahami bahwa dunianya memang gelap tetapi hatinya tetap terang, Tuhan tidak pernah tidur dan selalu memberi rezeki lain di balik kegelapannya. "dulu saya itu nakal lho mbak, saya jujur aja, mungkin emang gini caranya Allah menegur saya. coba kalau saya bisa melihat pasti saya nakal banget mbak...temen2 saya yg dari kecil, dari SD itu sekarang ampun deh mbak nakal banget....ya ada hikmahnya juga dari gak bisa ngelihat ini mbak...kalau mau disesali, disedihin terus sih kapan saya bisa bersykurnya mbak, yasudah jalani sajalah, sekolah lagi...biar mandiri....saya mau buktikan ke orang2 bahwa TUNA NETRA BUKAN CUMA BISA JADI TUKANG PIJET ATAU PENGEMIS TAPI KAMI BISA MELAKUKAN HAL LEBIH DARI INI...."

saya hanya bisa terdiam dan tersenyum kecut mendengar ucapan2 Andi, betapa seringnya saya kufur nikmat, hmm dia saja bisa setegar itu harusnya saya bisa lebih dari dia :)

soal agama yang berjumlah 10 uraian membuat saya semakin kagum dengan sosok Andi, pelan-pelan saya membacakan sepenggal ayat Qur'an yang ada di lembar soal, ayat Qur'an yang ditulis dalam bahasa Arab ternyata Andi mampu menjawabnya,, bahkan dia hafal dan jujur membacanya jauh lebih fasih dari saya (jadi malu, hehe)...begitupun soal2 lainnya, dia melafalkan dalam bahasa Arab dan saya yang menuliskannya dalam tulisan Arab. menurut saya dia canggih bisa menghafal dengan segala keterbatasannya. ternyata memang tidak ada istilah BATAS untuk belajar. semua orang bisa belajar apapun, kapanpun, dimanapun baik itu manusia normal maupun manusia yang membutuhkan perhatian lebih...

Andi mengoptimalkan kemampuan mendnegarnya, karena ia bersekolah di sekolah anak normal, tidak ada yang mengistimewakannya karena memang dia ingin dianggap setara. Andi pun memiliki banyak teman, ia tetap bermain, bergaul dengan teman2nya yang lain, beruntung mereka bisa berteman dengan sangat baik. Menurut Andi "kami semua saling melengkapi mbak...bahkan teman2 saya yang tadi itu sering main ke rumah sahabat (rumah tinggal untuk komunitas sahabat mata)....wah akrab sekali mereka, kalau saya datang mereka seneng katanya saya ramai..."

Andi juga senang bermain internet, dan ia baru saja membuat account facebook, selama ini ia memiliki account facebook bersama dengan teman gengnya yang sesama anak tuna netra :)
dia senang berselancar di dunia maya dengan menggunakan modem dan laptopnya, katanya lebih enak main internet di rumah, lebih bebas kalau di warnet kan sempit mbak, gak bisa rame2.. kemudian Andi mengakhiri obrolan dengan tertawanya....

saat ini ia masih aktif sesekali mengajari teman2nya gerakan2 dasar silat, karate, karena memang sejak kecil ia sudah belajar silat....ia tidak ingin berhenti silat karena menurutnya "waaahh kalau silat, karate, itu sih udah mendarah daging mbak..". Andi bersama teman2 di komunitasnya sesekali mengadakan pertunjukkan teater, terhitung ia sudah sekitar 4 kali melakukan pertunjukkan teater. Ia mengaku senang berteater, berkumpul dengan teman2nya, tapi ia mengaku lelah jika akan melakukan pertunjukkan karena ia harus mengerahkan seluruh kemampuan konsentrasinya untuk menghafalkan dialognya :)

Ada sebuah kalimat yang diucapkan Andi yang membuat saya tertegun : "mau bahagia atau mau dapet rezeki kuncinya cuma satu mbak, silaturahmi...."

--------------------------------------------------------------------------------------------------
terlalu banyak yang kami obrolkan dan jujur saya seperti mendapat sesuatu yang beda dari perkenalan ini. intinya dia dan teman2nya hanya menginginkan kesetaraan, bahwa anak dengan tuna netra pun bisa belajar, bersekolah dan hidup mandiri, tidak sebatas menjadi tukang pijet dan pengemis.

KALAU MEREKA SAJA OPTIMIS DENGAN KENGINGINANNYA UNTUK MANDIRI DAN SUKSES SEHARUSNYA KITA BISA MELAKUKAN SESUATU YANG LEBIH DARINYA YAAAA....???

Tuhan memang Maha Adil,
ketika mata tidak mampu melihat indahnya dunia,
tapi mata hati mampu melihat indahnya 'dunia',
Tuhan memberikan mata untuk melihat hal-hal yang baik,
dan Tuhan menciptakan hati untuk merasakan hal-hal yang baik,
Alhamdulillah jika Tuhan memberikan kita sepasang mata yang mampu melihat indahnya dunia dan mata hati yang mampu menerangi hati kita.....

"Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan...." (Q.S Al-Insyirah : 6)

Andi berkali-kali mengatakan kepada saya : "yang penting bersykur mbak....saya bersykur, alhamdulillah saya bisa sekolah dan bisa melakukan banyak hal dengan keterbatasan saya...syukuri apa yang ada..."

saya yakin, di luar sana masih banyak Andi-Andi lainnya...setidaknya dengan mengenalnya kita bisa lebih bahagia dan mensyukuri apa yang ada bahwa selalu ada jalan bagi hambaNya yang percaya akan keEsaanNya....

*semoga note ini bermanfaat, tidak ada unsur menggurui, hanya ingin sharing, dan buat temen2 yg lain, ditunggu sharing ceritanya ya! :)

terima kasih untuk sahabat mata yang telah memperkenalkan saya kepada seorang jagoan bernama Andi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar