Jumat, 23 Maret 2012
di radio.....
di radio.....
Tahu Nicolas Saputra? pasti tahu dong ya. Laki-laki berkulit putih, tampan nan cerdas itu berhasil menarik perhatian ribuan gadis remaja di era meledaknya Film AADC. Tapi kegandrungan wanita sama Nicolas Saputra kayaknya kebablasan sampai sekarang deh. Bahkan ibu-ibu juga banyak yang suka. Hihihi kegantengan emang gak bisa ditolak :p
Saya sih bukan termasuk salah satu fans beratnya, eh sombong! hehehe. Saya sebatas mengagumi sosok laki-laki seperti dia, buat saya gantengnya itu karena kecerdasannya jadi semakin kelihatan bersinar, cring cring :D
waktu SMP, waktu jamannya saya masih labil banget, hobi saya dengerin radio. Mulai dari radio lokal sampai nasional. Mungkin karena kebiasaan Ibu yang selalu memasang musik atau radio saat saya tidur waktu kecil, efeknya sampai sekarang. Pada waktu itu stasiun radio favorit saya Prambors!
Mendengarkan siaran radio seolah membuat saya berimajinasi kalau-kalau yang ada di balik siaran itu adalah saya, hehehe. Keinginan menjadi seorang penyiar radio muncul begitu saja, ditambah dengan dibacakannya sms saya oleh Nicolas Saputra, hehehe. Namanya juga ABG otomatis jadi bangga dan norak setelah dengar sang penyiar membacakan sms yang dikirim, hehehe.
Waktu SMP sempat bermimpi menjadi penyiar radio, waktu itu saya berpikir untuk melamar jadi penyiar sewaktu SMA. Tapi begitu masuk SMA 78 Jakarta, wah minder banget sama temen-temen yang dari awalnya sekolah di Jakarta. Penampilan mereka mantap semua, saya mah kebanting banget! Udah gak suka dandan, gak suka gaya, yah rasanya ambruk deh gak gaul sama sekali, hehehe.
Ternyata sekolah di Jakarta lebih banyak membuang waktu saya, karena jarak dari sekolah dan rumah yang jauh. Akibatnya saya sudah jarang dengerin radio, bahkan hampir gak pernah kecuali malam hari Inget banget dulu suka dengerin siarannya Kak Yudha Perdana di prambors, hehehe.
Realistis aja, kubur dalam-dalam mimpi menjadi seorang penyiar radio. Waktu itu saya mikir next time mungkin bisa mewujudkan itu. :)
Sejak kuliah masih kepikir untuk jadi penyiar radio, dan saya sudah memasukkan lamaran ke salah satu radio ternama di kota Semarang, yang pasti bukan Prambors lho, hehehe. Tapi bukan rezekinya, saya ditolak, but it’s oke. Biarpun saya gagal jadi penyiar seenggaknya saya sudah 2 kali ikutan siaran di radio yang menolak saya itu, hehehe. Waktu itu dapat tawaran dari senior yang jadi penyiar di radi itu dan dia minta saya untuk bantu siaran, tanpa pikir panjang saya mau dong, kan cita-cita jadi penyiar, dicicil jadi figuran dulu gak apa-apa kali ya :D
Kesibukan di dunia organisasi membuat saya akhirnya gak kepikiran lagi untuk menjadi penyiar radio karena ternyata dunia sosial kemasyarakatan lebih menarik. Menjadi volunteer lebih menarik pada waktu itu. Siapa sangka, sewaktu saya mengajukan proposal untuk media partner event kampus, seorang produser di stasiun radio yang saya datangi malah meminta saya untuk take vocal! katanya sih suara saya unik, hehehe melayang deh dipuji begitu :D
Ternyata radio itu sedang buka lowongan, dan banyak pelamar yang ditolak, hihihi. Alhamdulillah tanpa seleksi saya lolos menjadi penyiar dengan syarat tetap harus mengikuti training dulu dong ya. Rasanya saya kayak mimpi, justeru saat saya sudah gak berharap jadi penyiar tapi kesempatan itu datang tanpa diduga! Cuma Allah yang tahu tentang skenario ini. :)
Beberapa bulan ikutan training, mendapat ilmu baru dunia penyiaran, tapi ternyata hati kecil saya mulai menolak perlahan. Diterima di radio ini membuat saya kembali bermimpi agar bisa menjadi seorang Next Becky Tumewu. Tapi saya malah merasa passion saya bukan lagi di dunia radio. Saya memang penikmat radio tapi bukan berarti saya pun harus menjadi bagian darinya kan?
Setelah istikharah (cieee sampe istikharah segala), dengan berat hati saya mengundurkan diri sebelum taken kontrak. Banyak pertimbangannya, intinya semua kembali lagi ke diri saya. Terima kasih untuk ilmu berharganya :)
Dari sini saya mendapat banyak pelajaran berharga, yang awalnya tidak bisa naik motor menjadi bisa karena saya harus bolak balik training dari kost ke kantor. Saya jadi mengenal banyak orang, dunia kerja, dunia siaran, walaupun belum resmi menjadi penyiar. Saya pun belajar arti sebuah kerja keras, gak ada kesuksesan yang instan dan harus diawali dengan perjuangan. Semua hal yang sudah terjadi selalu bisa disyukuri dan diambil ibrohnya :)
Saya juga jadi paham tentang “apa itu passion?”
Meskipun kita mencintai, menyukai sesuatu belum tentu kita harus memilikinya atau menjadi sepertinya. Allah selalu punya yang terbaik untuk kita. Buktinya Allah izinkan saya selangkah lebih dekat dengan mimpi saya, tapi mungkin itu bukan yang saya butuhkan maka Allah angkat lagi nikmatNYA dan menggantinya dengan nikmat yang lain :)
Love your job and do everything you’ve done with love. Love is passion. :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar