Rabu, 19 Januari 2011

semakin jatuh cinta



Sambil menunggu beberapa jam tiba di Semarang, saya ingin berbagi cerita yg sebenarnya biasa tetapi menjadi luar biasa karena kebesaranNya..

Setelah disibukkan dg banyak kegiatan yg menyita waktu dan membuat 'jatah' travelling tinggal kenangan, akhirnya Kamis malam sy memutuskan utk ikut ke Purwokerto utk datang ke walimahan salah satu keluarga 165. Kami brgkt ber-8 dan tiba di kota 'ngapak' sekitar jam 02.30 pagi stelah menempuh perjalanan selama 5 jam..

Semua berjalan sesuai rencana, kami ikut bahagia melihat pasangan suami isteri yg baru saja menjadi 'halal a.k.a mukhrim' :)

siang hari, kami memutuskan untk 'bermain air' di Batur Raden, bersama keluarga Fosma Purwokerto. Smua berjalan menyenangkan, ekspresi senang dan ber-narsis ria. Sy anggap ini sbg katarsis dan kompensasi terhadap psikologis sy yg belakangan 'kurang dimanjakan'..

Canda, tawa, mungkin terlalu banyak tertawa sampai ketika sy hendak mengambil dompet yg sy titipkan ke tas sahabat sy, kami baru sadar kalau tas itu hilang. Tdk ada seorangpun dr kami yg menyimpannya.

Oke, dg tetap sabar dan berusaha menganggap kalau sy sedang dikerjain teman, kami mencoba menyusuri tmpt yg tadi kami datangi di sekitar Batur Raden. Hasilnya NIHIL. "Astagfirullahaladzim...". Seketika itu yg sy ingat adalah "YaAllah inikah teguran atas kelalaianku masalah Izin dan restu seorang Ibu?". Memang kali ini sy tdk izin bahwa sy pergi ke Purwokerto, sy pikir hanya semalam and everything gonna be oke. Panggilan telepon Ibu saat subuh tadi tdk sy angkat karna memang lelah, tdk dengar dan kebetulan sdg tdk sholat.. "Astagfirullah..menyesal!"

mencoba positif thinking dan tetap tersenyum sambil berpikir, dompet itu tdk berarti, tdk ada yg bs diuangkan, yg berharga adalah sebuah foto keluarga yg tdk mgkn terulang. Oiya satu lg, kalau memang benar hilang "ah..malas membuat surat kehilangan di kantor polisi, di kota orang lg! Harus urus surat hilang untk STNK, KTP, ATM...artagfirullah!"

kuasaNYA sungguh luar biasa. Di detik yg bersamaan, handphone sy berdering, ketika diangkat "ini dg Tala? Apa benar kamu kehilangan dompet yg berisi bla-bla-bla dan kacamata? Kalau benar nanti 1 jam lg ambil di Cahaya Medistra, jl.Perintis kemerdekaan.."

sdkt tdk percaya campur bingung kami tetap tenang karna poin pentingnya "tas itu berada di tangan orang baik karna Beliau mau repot2 menelpon ke Semarang agar bs menghubungi sy dan mengembalilan tas itu.."

Akhirnya datang juga!
Alhamdulillah..ALLAHU AKBAR ! Smua dalam keadaan utuh dan ternyata masih rezeki kami :)

Pak Yanto (yg menemukan tas kami) berpesan : "hati-hati ya.."

Alhamdulillah tdk jadi pulang ke Jakarta dg 'terpaksa' untk mengurus STNK dan KTP yg hilang :)

pesan moral :
1. Restu orangtua restunya Allah
2. Hati2 menjaga barang penting kalau lg jalan2
3. Tinggalkan identitas dan nomor telepon yg bs dihubungi
4. Jangan terlalu 'narsis' biar inget bawa barang 'penting'

finally, Semakin jatuh cinta padaNYA.. Maka nikmat Tuhan manakah yg kamu dustakan? :)

(perjalanan Purwokerto - Semarang, 19 November 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar